Sabtu, 10 Oktober 2015

Struktur sekolah menurut Mintzberg

Struktur Sederhana
Dalam struktur sederhana, sekolah langsung diatur dan diawasi oleh pemilik jabatan tertinggi. Struktur ini sangat terpusat ke atas, hampir tanpa lini tengah. Jenis struktur ini bisa berupa: 1) organsiasi otokratis merupakan struktur yang penyelenggara puncaknya menumpuk kekuasaan dan aturan melalui perintah yang sewenang-wenang. 2) organisasi kharismatik merupakan struktur yang para anggota melimpahkan kekuasaan seluruhnya kepada pimpinan.

Kekuatan struktur sederhana terletak pada keluwesannya; hanya satu orang yang wajib bertindak yaitu pucuk pimpinan. Sementara para anggota hanya melaksanakan apa yang diperintahkan; tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau perencanaan program sekolah.

Kelemahan struktur sederhana adalah terlalu organis (hanya satu orang yang bertindak). Jika pucuk pimpinan lengser dari jabatannya, maka tidak ada yang menggantikan yang berujung pada runtuhnya organisasi. Atau, jika pucuk pimpinan tidak berada di tempat, maka akan sulit menjalankan organisasi. Struktur ini tidak tepat untuk organisasi yang besar karena struktur sederhana adalah struktur yang paling tidak birokratis.

Birokrasi Mesin
Organisasi dengan birokrasi mesin sangat terpasang-baik dan terstandar baik untuk menjalankan organisasi seperti mesin. Menurut Mintzberg, permasalahan dalam birokrasi mesin bukanlah mengembangkan sebuah atmosfer terbuka tempat manusia membicarakan dan menyelesaikan konflik, namun memberlakukan atmosfer yang tertutup dan terkontrol ketat yang pekerjaannya bisa terselesaikan kendati dengan atmosfer yang seperti itu. Struktur ini berorientasi pada kontrol; sebuah mentalitas kontrol yang berkembang dari atas ke bawah.


Dalam birokrasi mesin, perilaku guru dibakukan melalui serangkaian aturan, prosedur, dan deskripsi pekerjaan. Struktur ini tidak tepat diterapkan di sekolah, meskipun ada sekolah yang menerapkannya. Birokrasi mesin hanya tepat dengan pekerjaan rutin yang setiap gerakan karyawan diatur.  Pada umumnya sekolah menerapkan persilangan antara struktur sederhana dengan birokrasi mesin.  

Birokrasi Profesional
Struktur ini berpusat pada kepakaran. Birokrasi profesional membolehkan desentralisasi sekaligus standarisasi pada saat yang bersamaan. Ciri struktur ini adalah dibangun di atas otoritas ilmu pengetahuan dan kepakaran. Sebagian besar kekuasaan berada di tangan kaum profesional. Proses pembelajaran yang merupakan inti proses di sekolah dikembangkan, diatur dan diawasi oleh kaum profesional karena mereka paham betul mengenai seluk-beluk pengajaran. Sekolah dengan birokrasi ini memiliki tenaga pendidik yang ahli dan terampil di bidangnya, norma dan otonomi profesional, ikatan profesional, dan struktur adminstratif yang sederhana.

Hambatan pelaksanaan struktur profesional ini adalah adanya kepentingan pucuk pimpinan; seperti kepentingan keluarga, politik, ekonomi, dll. Misalnya, dalam pemilihan kepala sekolah di sekolah negeri selalu diwarnai kepentingan politik pejabat di daerah bersangkutan. Dalam konteks sekolah swasta, hambatannya adalah karena pemilik merasa yang memiliki sekolah, maka ia juga mengatur segalanya meskipun tidak paham betul mengenai proses pembelajaran. Sehingga mengabaikan yang namanya profesionalisasi, tidak peduli guru mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai bidangnya, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar