Selasa, 07 Januari 2020

Kemarau Kehidupan


Selamat pagi, siang, atau malam.

Salam di atas sengaja kubuat lengkap karena siapa tahu yang membaca tulisan ini berbeda zona waktu (padahal biar tulisannya kelihatan banyak hehehe). Oke, itu gak penting!

SELAMAT TAHUN BARU!

Beberapa hari ini di Pulau Nias terasa sangat panas. Sejak kedatanganku di sini, hanya beberapa kali hujan deras. Aku pulang  sejak 19 November 2019. Sekarang, pada saat aku mulai menulis ini, tanggal 07 Januari 2020. Itu sebabnya, berita banjir di ibukota dan wilayah lain cukup mengherankan karena di sini malah sangat panas. Banyak orang mengeluhkan betapa panasnya cuaca.

Aku pulang kampung dalam rangka mengistirahatkan tubuh dari berbagai aktivitas rutin dan ‘berat’ karena sebelumnya - pertengahan tahun lalu - aku sakit. Aku sadar kalau aku tetap bekerja di Serpong, aku tidak bisa mengendalikan diri untuk beristirahat secara cukup karena selain bekerja aku juga punya aktivitas tambahan yaitu pelayanan yang biasanya membuatku pulang larut malam. Harus kuakui aku kurang bijak mengatur aktivitas.

Selama di kampung, kegiatanku di rumah tidak banyak, kecuali pada saat pernikahan kakak desember lalu. Maklum, pernikahan di Nias lumayan ‘merepotkan’ karena banyak persyaratan adat yang harus dilakukan. Meskipun demikian, aku tetap menjaga diri untuk tidak bekerja terlalu berat.

Aktivitas yang biasa kulakukan di rumah sangat sederhana seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan sekitar rumah. Tidak berat sama sekali. Dua hari yang lalu aku ikut membersihkan halaman sebelah kiri rumah. Di sana ada banyak bunga dan tumbuhan, bisa disebut taman, namun banyak sekali gulma atau rumput liar. Aku ikut mencabuti atau memotong rumput sehingga tanaman bisa hidup dengan sempurna. Selain itu, halaman juga terlihat bersih dan indah.

Bunga-bungaan di samping rumah tidak terlihat segar karena panasnya cuaca dan banyaknya gulma yang ikut tumbuh. Jika disiram, maka gulma ikut juga tumbuh. Setelah dibersihkan, baru terlihat lebih indah.

Setidaknya ada dua hal yang kuperhatikan ketika membersihkan taman dan menyiram tanaman.


Pertama, taman yang dipenuhi gulma tidaklah indah. Bunga yang indah bersaing dengan rerumputan liar. Biasanya yang kalah adalah bunga. Pertumbuhan gulma sangat cepat dibanding bunga. Bunga akan layu dan tidak tumbuh dengan baik. Lama kelamaan bisa mati.

Gambaran taman yang dipenuhi gulma ini ibarat kehidupan. Orang-orang percaya sering kali dihadapkan dengan berbagai macam pergumulan atau cobaan. Pergumulan itu bermacam-macam dan tidak pernah ada habisnya. Bagi yang tidak mampu bertahan atau kalah, maka akan mengalami kelesuan dan kehilangan semangat hidup. Mirip dengan itu, sebenarnya Tuhan Yesus telah memberikan perumpamaan benih yang jatuh di tempat yang berbeda serta dengan penjelasannya (Matius 13:1-23).

Kedua, panas terik matahari juga merupakan gambaran ujian atau pergumulan hidup yang bisa membuat kehidupan kita menjadi layu.

Ketika aku menyiram bunga dan tanaman lain di pagi dan sore hari, maka mereka terlihat lebih kuat dan tidak mudah layu ketika mendapat sengatan matahari yang panas. Air memberikan mereka kekuatan untuk menghadapi kerasnya lingkungan.

Ibarat air yang memberikan kekuatan pada tanaman tadi, demikian pula dengan hidup manusia. Kita harus selalu meminum “air kehidupan” agar kita sanggup melewati setiap pergumulan. Kalau tidak,kita akan layu dan binasa. Seperti yang tertulis dalam Yesaya 17:7-8:

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

Agar kita dapat mengalami hidup yang damai, kita harus berharap kepada Tuhan; DIA-lah sumber hidup itu sendiri. Dengan mengandalkan Tuhan, kita tidak takut menghadapi musim “kemarau kehidupan” atau dilanda “kekeringan”. Sekalipun terjadi kemarau dan kekeringan, kita akan tetap menghasilkan buah (07/01/2020).

Hasil gambar untuk kemarau adalah
sumber: liputan6.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar