Pengertian Filsafat
Pengertian
filsafat dari buku karangan Jan Hendrik Rapar
Filsafat bukanlah ilmu karena filsafat
berbicara tentang apa saja. Sedangkan ilmu hanya mengacu pada satu objek
tertentu.
Plato:
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni.
Filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling
akhir dari segala sesuatu yang ada.
Aristoteles
– murid Plato:
Filsafat
adalah ilmu yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan
penyebab-penyebab dari realialitas yang ada. Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being as being) atau
“peri ada sebagaimana adanya” (being as such).
Rene
Descartes – fisuf Prancis:
Filsafat
adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah
mengenai Tuhan, alam, dan manusia.
Willian
James – fisuf Amerika:
Filsafat
adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.
R.F.
Beerling:
Filsafat
“memajukan pertanyaan tentang kenyataan seluruhnya tentang hakikat, asas,
prinsip dari kenyataan”. Filsafat adalah suatu usaha untuk mencapai radix, atau akar kenyataan dunia wujud, juga akar pengetahuan tentang diri sendiri.
Pengertian
filsafat dari buku karangan Dr. Darsono Prawiroegoro
Filsafat
adalah berpikir mendalam tentang data indrawi dan pengambilan keputusan yang memihak kepada yang lemah.
Asal Mula Filsafat
Ketakjuban.
Ketakjuban
hanya mungkin dirasakan dan dialami oleh makhluk yang berperasaan dan berakal
budi. Manusia adalah makhluk yang takjub. Objek ketakjuban adalah segala sesuatu yang ada dan yang dapat
diamati
Ketidakpuasan
Sebelum
filsafat lahir, berbagai mitos dan mite (dongeng dan takhayul) menjelaskan
tentang asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta
sifat-sifat peristiwa itu. Manusia tidak puas dengan penjelasan itu. manusia
terus menerus mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu
lambat-lambat mulai berpikir secara rasional. Akibatnya, akal budi semakin
berperan. Mitos dan mite tersisih, filsafat lahir.
Hasrat bertanya
Ketakjuban
manusia telah melahirkan pertanyaan, dan ketidakpuasan manusia membuat
pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung habis. Pertanyaanlah yang membuat
manusia melakukan pengamatan, penelitian dan penyelidikan.
Keraguan
Pertanyaan
yang diajukan untuk memperoleh kejelasan dan keterangan yang pasti pada
hakikatnya merupakan suatu pernyataan tentang adanya keraguan di pihak manusia
yang bertanya.
Sifat Dasar Filsafat
Berpikir radikal
Berupaya
menemuan radix (akar) seluruh
kenyataan. Hanya apabila akar suatu permasalahan dapat ditemukan, permasalahan
itu dapat dimengerti sebagaimana mestinya. Berpikir radikal tidak berarti
hendak mengubah, membuang, atau menjungkirbalikkan segala sesuatu, melainkan
dalam arti yang sebenarnya, yaitu berpikir secara mendalam, untuk mencapai akar
persoalan.
Mencari asas
Dalam
memandang seluruhan realitas, filsafat berusaha mencari asas yang paling hakiki dari keseluruhan realitas. Mencari asas
pertama berarti juga berupaya menemukan sesuatu yang menjadi esensi realitas.
Memburu kebenaran
Upaya
memburu kebenaran itu berarti demi kebenaran itu sendiri, dan kebenaran yang
diburu adalah kebenaran yang lebih meyakinkan serta lebih pasti.
Mencari kejelasan
Upaya
menghilangkan keraguan. Upaya mendapatkan kejelasan dan penjelasan mengenai
seluruh realitas. Usaha keras demi meraih kejelasan intelektual (Geisler dan
Feinberg).
Berpikir rasional
Berarti
berpikir logis, sistematis, dan kritis. Berpikir logis berarti upaya menarik kesimpulan dan mengambil keputusan
yang tepat dan benar dari premis-premis yang digunakan. Pemikiran sistematis
adalah rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling
berkaitan secara logis. Berpikir kritis berarti upaya untuk terus menerus
mengevaluasi argumen-argumen yang mengklain diri benar.
Peranan Filsafat
Pendobrak.
Mendobrak
tembok-tembok tradisi (dongeng dan takhayul) yang begitu sakral dan selama itu
tak boleh diganggu-gugat
Pembebas
Membebaskan
manusia dari “penjara” yang hendak mempersempit ruang gerak akal budi manusia.
Pembimbing
·
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir mistis dan mitis dengan membimbing manusia untuk berpikir secara
rasional.
·
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dengan membimbing manusia untuk berpikir luas
dan lebih mendalam (radikal).
·
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir tidak teratur dan tidak jernih dengan membimbing manusia berpikir
sistematis dan logis.
·
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak utuh dan fragmentaris dengan membimbing manusia untuk
berpikir secara integral dan koheren.
Kegunaan Filsafat
Sebagai pedoman untuk berpikir,
bersikap, dan bertindak secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala–peristiwa
yang timbul dalam alam dan masyarakat. Untuk berfilsafat, orang harus
mengetahui dan memahami ajarannya secara ilmu – mempelajari aliran-aliran
filsafat. Berfilsafat berarti bersikap dan bertindak kritis, mencari sebab,
mencari isi, mencari hakikat dari gejala–peristiwa alam dan masyarakat, bukan
bersikap dan bertindak secara tradisi, kebiasaan, adat-istiadat dan naluri.
(Darsono)Filsafat berguna sebagai penghubung antardisiplin ilmu. Selain itu, filsafat juga sanggup memeriksa, mengevaluasi, mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi berbagai ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan praktis, filsafat menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. (Jan Hendrik Rapar)
Sumber:
Jan Hendrik Rapar, 1996, Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Kanisius
Darsono Prawironegoro, 2010, Filsafat Ilmu, Jakarta: Nusantara Consulting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar