Apa itu perbuatan baik? Ini bacaan saat teduhku pagi
ini.
Katanya baik
bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, baik sebagai keindahan atau kecantikan. Dan,
baik sebagai nilai karakter yang terdapat dalam diri seseorang. itu sih
pendapat pribadiku saja. Hehehe Terima, silakan; Gak terima, ya, ga masalah.
Ngomong saat teduh pagi ini yang berasal dari Injil
Markus 14:1-9, di sana dijelaskan bahwa waktu kejadiannya berlangsung dua hari
sebelum hari raya Paskah dan Roti Tidak Beragi. Yesus dan murid-murid-Nya berada
di rumah Simon si kusta di Betania. Ketika mereka sedang makan datanglah
seorang perempuan membawa buli-buli pualam berisi minyak narwastu. Konon, harga
minyak narwastu itu harganya sangat mahal. Kira-kira harganya bisa mencapai
setahun gaji, wow.
Si perempuan tersebut meminyaki kepala Yesus. Lalu muncullah
tanggapan orang-orang di situ. Ada yang bilang itu pemborosan dengan alasan
jika minyak mahal itu dijual maka uangnya bisa digunakan untuk membantu orang
miskin.
Tapi, tanggapan Yesus beda. Ia memberi penilaian bahwa
apa yang dilakukan perempuan itu merupakan sebuah perbuatan yang baik
kepada-Nya. Memang apa yang dipikirkan manusia sungguh jauh berbeda dengan apa
yang dikehendaki Tuhan. Kejadian di atas di mata manusia merupakan pemborosan,
sedangkan di mata Tuhan Yesus merupakan perbuatan baik.
Ini hasil refleksiku. Mengapa orang-orang di situ
menganggap perbuatan si perempuan sebagai pemborosan? Kalau dilihat dari alasan
mereka, itu masuk akal. Bukankah itu merupakan perbuatan yang baik?
Memang itu masuk akal dan bisa dibilang sebagai
perbuatan baik. Hanya saja ada yang kurang. Di situ ada Yesus, Tuhan dan Juruselamat. Kehadiran atau keberadaan Yesus
di situ seharusnya menjadi keutamaan (prioritas) bagi mereka. Itu sebab Yesus berkata
orang miskin selalu ada, artinya setiap waktu bisa membantu mereka. Sementara
Yesus, tidak selalu ada (sebagai manusia) di situ bersama mereka.
Ketika mereka melihat pemborosan, mereka melupakan yang
utama yaitu Yesus Kristus. Sedangkan si perempuan melihat kesempatan untuk
melayani Yesus dengan meminyaki kepala-Nya. Dari minyak nan mahal itu bisa
terlihat bahwa ia memberikan yang terbaik. Tidak mungkin seseorang memberikan
yang terbaik yang dimilikinya, jika itu tidak berasal dari hati yang mampu
melihat yang utama. Perempuan itu melihat Yesus dan itulah yang menjadi
prioritas baginya.
Kristus harus menjadi yang terutama dalam hidup orang
percaya. Dosa terbesar dan tidak terlihat, dan jarang disadari, oleh orang
percaya adalah tidak memprioritaskan Tuhan Yesus dalam hidup. Kemiskinan, isu-isu
sosial, dll., membuat orang percaya seolah-olah telah melakukan perbuatan yang
baik; dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial.
Kegiatan sosial, dan seluruh kegiatan sehari-hari orang
percaya, harus didasari oleh keutamaan Kristus. Itulah inti dari perbuatan yang
baik. Perbuatan yang baik hanya bisa dilakukan atau keluar dari hati yang mampu
melihat yang utama.
Apakah kita telah melakukan perbuatan yang baik hari ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar