Selasa, 01 Oktober 2019

Pembubaran Panitia KTA XIV


Pukul 9.15 WIB kupesan ojek online menuju halte bus di jalan raya. Kontrakanku terletak di sebuah gang kecil kira-kira 3 km dari jalan raya. Aku tiba di pemberhentian bus dan menunggu sekitar 10 menit hingga bus lewat.

Sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju Grogol. Di sana aku akan transit bus menuju Kuningan Barat, kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke Pejaten, Jakarta Selatan. Aku akan mengikuti acara kebersamaan dalam rangka pembubaran panitia kamp tahunan alumni XIV (KTA XIV).

Pembubaran panitia ini sudah direncanakan sebulan lalu oleh beberapa rekan panitia. Acara ini dilaksanakan di daerah Pejaten, Jaksel. Sebuah rumah (Roemah Ida) disewa untuk dua hari satu malam; tanggal 28-29 September 2019.

Setiba di Grogol aku baca di wa grup bahwa butuh bantuan membawa barang. Karena masih banyak waktu, akhirnya aku mengubah tujuan ke kantor Perkantas di Pintu Air. Di sana ada Owin, Hendra, dan Vaul. Ternyata bawaannya seputar bahan-bahan makanan dan kebutuhan games nanti. Rekan-rekan lain janjian bertemu di Pejaten Village tidak jauh dari Roemah Ida. Sebagian lagi menyusul dan langsung menuju TKP.

Kami berangkat pukul 12.00 WIB dengan grabcar. Di tengah jalan kami melihat rombongan orang karena pada saat itu akan ada demonstrasi di sekitar istana negara. Namun, jalanan cukup lancar. Mungkin demonstrasinya belum mulai.

Kami tiba di Roemah Ida sekitar pukul 13.15 WIB. Ternyata rumahnya sedang dibersihkan berhubung penyewa sebelumnya belum lama check out. Tapi kami sudah diperbolehkan masuk. Rumahnya cukup besar. Berlantai dua. Di sebelah kanan saat kita masuk ada tangga. Di ruang tengah, ruang utama, terlihat besar karena cukup luas dan tinggi. Dari bawah, di tengah ruang, kita bisa melihat balkon di lantai dua dengan beberapa pintu kamar. Di bagian dalam sebelah kiri ada ruang makan dan dapur, di sebelah kanan ada kamar besar (di sana para pria tampan akan tidur hahaha). Dan di belakang ada teras untuk bersantai dan kolam renang.

Rekan yang lain mulai berdatangan sekitar jam 2. Ada juga yang baru datang sore hari. Untuk mengisi waktu luang, sebelum acara dimulai, kami yang sudah datang beberapa malas-malasan di sofa. Sedangkan yang perempuan ada yang bekerja di dapur mempersiapkan makan malam.

Setelah semua berkumpul barulah acara dimulai. Kami berkumpul di teras belakang dekat kolam dan permainan pun dimulai. Suasananya sangat ceria. Canda-tawa memenuhi tempat itu. Terlebih ketika game diadakan di kolam renang (saat itu aku tidak ikut). Kemudian dilanjutkan mandi dan makan malam.

Pada malam hari, kami sharing. Mulai jam 20.00 sampai 23.30 WIB. Aku sangat menikmati mendengarkan cerita dari teman-teman. Setiap orang memiliki kisah sendiri, menghadapi pergumulan sendiri. Mendengar semua itu memberiku kekuatan bahwa kau tak sendirian.

Biar kurangkum sebagian cerita. Seingatku saja tanpa menyebutkan nama. Tentang orang tua: ada yang sedang sakit, ada yang terdampak kebakaran hutan di kampung, ada yang terkena musibah gempa, ada pula yang berharap anaknya menikah, atau berharap anaknya sukses di perantauan. Kisah tentang orang tua selalu menarik. Karena merekalah yang membesarkan kita.

Ada juga yang sedang berbahagia membentuk keluarga baru. Ada yang baru saja menyatakan cinta dan dengan malu-malu (karena dipaksa hahaha) akhirnya bercerita juga. Ada yang baru saja putus dengan sang pacar karena alasan tertentu. Tentu tidak lupa cerita tentang pekerjaan dan harapan-harapan ke depan.

Mendengar teman-teman bercerita membuat waktu terasa sangat cepat padahal kami sudah mendekati tengah malam. Cerita ditutup dengan doa. Sebenarnya malam itu dadaku mulai terasa sakit karena aku mulai kelelahan dan butuh istirahat. Tapi aku ingin mendengarkan semua. Tidak mungkin aku meninggalkan sesi sharing itu.

Kemudian ada perayaan ulang tahun Septri, Alvi, dan Kak Luce yang berulang tahun pada bulan September. Baru setelah itu aku tidur. Teman-teman masih melanjutkan aktivitas pesta kembang api yang baru kulihat lewat foto keesokan harinya.

Pada hari minggu setelah sarapan kami melaksanakan ibadah bersama. Kak Luce sebagai pembawa renungan. Dia membahas 2 Korintus 4:1-7. 1) Mengingatkan kembali bagaimana kami memulai pelayanan sebagai panitia KTA bahwa semua oleh kemurahan Allah hingga kami selesai melaksanakannya. Bagaimana merespons anugerah Allah tersebut. 2) Mengingatkan bahwa tujuan utama pelayanan ini adalah memberitakan injil kepada alumni. 3) Mengingatkan bahwa kami bukanlah pribadi yang luar biasa. Buktinya ada pada sesi sharing malam. Semua punya masalah dan kelemahan. Namun, dimampukan oleh Tuhan untuk mengerjakan KTA ini.

Beberapa foto pembubaran kemarin aku pajang di sini.


Panitia KTA XIV (minus 3 orang)

Ki-ka: Septri, Alvi, Kak Luce. Selamat ulang tahun

Pesta kembang api. Aku sudah tidur di sini

Bahagia saat kacamata dibagikan. Langsung minta difoto.

Tema: di pinggir kolam

Tema: santai. Katanya ini gaya santai. Benar atau enggak, gak tau

Komisi wanita di meja makan sedang persiapan buat makan malam

Tema: di balkon. Melihat dari ketinggian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar