Selasa, 25 November 2014

Selamat Hari Guru

Ucapan 'selamat hari guru' hari ini kuterima pertama kali dari rekan guru. Lalu kubalas 'selamat hari guru'. Tidak ada ucapan dari murid. Guru mengucapkan 'selamat hari guru' kepada rekan guru lain.

Menjadi seorang guru merupakan tugas yang sungguh mulia. Lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri, menjadi orang tua bagi para murid, dan menjadi teladan. Seorang guru tidak hanya membagikan pengetahuan, tetapi juga memberikan nilai-nilai kebajikan kepada murid-muridnya. Sehingga seorang anak menjadi pribadi yang utuh; pribadi yang berintegritas.

Bagaimana mengetahui bahwa seorang guru adalah benar-benar guru yang baik? Aku pikir tidak ada cara yang baik untuk mengukurnya. Termasuk pemberian sertifikasi guru. Menurutku, sertifikasi guru sama sekali tidak menentukan seorang guru dikatakan baik atau tidak; berkualitas atau tidak. Namun, bukan berarti tidak ada guru yang baik. Banyak juga guru yang mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati, mengajar dan mendidik sepenuh hati, disenangi oleh murid, dan banyak murid yang diajarinya menjadi sukses. Sukses dalam hal ini berarti mampu menjadi manusia sepenuhnya di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apa penilaian masyarakat terhadapa guru saat ini? Beberapa anggapan, mulai dari yang positif hingga negatif. Ada yang masih menghormati profesi guru, ada yang biasa saja, ada juga yang menganggap guru adalah pekerjaan yang mudah. Aku pernah mendengar orang berkata 'apa sih susahnya jadi guru, tinggal ngajarin orang doang' atau 'mengajar itu hanya hobi, bisa dilakukan oleh semua orang'. Begitulah kira-kira tanggapan yang pernah kudengar.

Aku seorang guru. Memang belum dikatakan sebagai guru profesional karena masih sedikit pengalaman. Namun, aku sudah mengalami susahnya jadi guru. Dari luar memang kelihatannya menjadi guru itu mudah. Tapi sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan. Mengajari dan mendidik puluhan anak dalam satu kelas bukanlah pekerjaan mudah. Perlakuan kepada  satu anak tidak boleh disamakan kepada anak yang lain. Bayangkan saja kalau jumlah anaknya puluhan, bahkan ratusan.

Berita memprihatinkan tentang guru adalah masih ada guru yang berpenghasilan rendah. Misalnya, digaji Rp600.000,- per tiga bulan. Di samping itu, ada juga guru yang berpenghasilan sangat tinggi. Mungkin 10 kali lipat gaji guru berpenghasilan tadi. Parahnya, guru-guru PNS tenyata ada yang malas mengajar padahal gaji tetap mengalir tiap bulan. Ini sungguh memprihatinkan.

Terberkatilah guru Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar