Senin, 22 Juli 2013

sepi

pelan-pelan sepi  tumbuh
ia merentangkan rantingnya,
dedaunannya tumbuh dengan cepat.
aku berada di bawahnya bergumul sendirian
bersama pikiran-pikiranku yang  tak kalah rimbunnya.

pelan-pelan sepi  tumbuh
dibuatnya aku meluruh.
aku hilang dalam kamarku sendiri
aku hilang dari dunia ini
ke sebuah tempat asing yang berada di luar jangkauan tanganku
kuraba ke segala arah, tak kudapatkan apa-apa
seperti di tengah lapangan aku berdiri sendirian
tak ada pintu untuk aku keluar.

pelan-pelan sepi  tumbuh
dibuatnya aku meluruh.
seperti rayap memakan belakang lemari
aku merapuh
sebentar lagi aku lenyap, kupikir.

pelan-pelan sepi  bersuara. Memanggil-manggil.
suaranya bagaikan bunyi batu yang dilemparkan
ke dasar sumur kosong.
teriakan kesunyian. 
teriakan kengerian.
aku mendengarkannya dari dalam dadaku.

dadaku adalah sumur yang telah lama mengering.