pelan-pelan sepi tumbuh
ia merentangkan
rantingnya,
dedaunannya tumbuh
dengan cepat.
aku berada di bawahnya
bergumul sendirian
bersama
pikiran-pikiranku yang tak kalah
rimbunnya.
pelan-pelan sepi tumbuh
dibuatnya aku meluruh.
aku hilang dalam
kamarku sendiri
aku hilang dari dunia
ini
ke sebuah tempat asing
yang berada di luar jangkauan tanganku
kuraba ke segala arah,
tak kudapatkan apa-apa
seperti di tengah
lapangan aku berdiri sendirian
tak ada pintu untuk
aku keluar.
pelan-pelan sepi tumbuh
dibuatnya aku meluruh.
seperti rayap memakan
belakang lemari
aku merapuh
sebentar lagi aku
lenyap, kupikir.
pelan-pelan sepi bersuara. Memanggil-manggil.
suaranya bagaikan
bunyi batu yang dilemparkan
ke dasar sumur kosong.
teriakan kesunyian.
teriakan kengerian.
aku mendengarkannya
dari dalam dadaku.
dadaku adalah sumur
yang telah lama mengering.