(lanjutan...)
OBJEK FILSAFAT
OBJEK FILSAFAT
Objek adalah sesuatu yang merupakan
bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan (Surajiyo, 2014). Ada
dua obyek filsafat yaitu objek material dan objek formal.
Objek material adalah suatu bahan yang
menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Objek formal
yaitu sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pmembentukan
pengetahuan itu (Surajiyo, 2014).
Jadi, yang membedakan filsafat dengan
ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya. Jika dalam ilmu-ilmu
lain, objek materialnya mambatasi dari apapun pada objek formalnya membahas
objek materialnya itu sampai ke hakikatnya untuk esensi dari yang dihadapinya
CIRI-CIRI FILSAFAT
1.
Berpikir
radikal
Berpikir radikal berarti berpikir secara
mendalam untuk mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berpikir radikal
hendak memperjelas realitas lewat penemuan serta pemahaman akan akar realitas
itu sendiri.
2.
Mencari
asas
Mencari asas pertama berarti berupaya
menemukan sesuatu yang menjadi esensi realitas. Dengan menemukan esensi suatu
realitas, realitas itu dapat diketahui dengan pasti dan jelas.
3.
Memburu
kebenaran
Kebenaran filsafati tidak pernah
bersifat mutlak dan final, melainkan terus bergerak dari suatu kebenaran menuju
kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang baru ditemukan itu juga terbuka
untuk dipersoalkan kembali, demi menemukan kebenaran yang lebih meyakinkan.
4.
Mencari
kejelasan
Mengejar kejelasan berarti berjuang
untuk mengeliminasi segala sesuatu yang tidak jelas, yang kabur, dan yang
gelap, bahkan juga serba rahasia dan berupa teka-teki. Berfilsafat sesungguhnya
merupakan suatu perjuangan untuk mendapatkan kejelasan pengertian dan kejelasan
seluruh realitas.
5.
Berpikir
rasional
Berpikir rasional adalah berpikir logis,
sistematis, dan kritis. Berpikir logis berarti upaya menarik kesimpulan dan mengambil keputusan
yang tepat dan benar dari premis-premis yang digunakan. Pemikiran sistematis
adalah rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling
berkaitan secara logis. Berpikir kritis berarti upaya untuk terus menerus
mengevaluasi argumen-argumen yang mengklain diri benar. (Jan Hendrik Rapar,
1995).
(sumber: tugas makalah kelompok 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar