Selasa, 08 Juli 2014

Kesombongan di tempat kerja

Aku sedang membaca buku 'bawa jiwa anda ke tempat kerja' atau judul aslinya 'taking your soul to work'. Buku ini ditulis oleh dua orang dari negara yang berbeda: Paul Stevens (PS) dan Alvin Ung (AU).

Awalnya aku tidak mau beli buku ini. Karena masih banyak buku yang belum selesai kubaca. Termasuk salah satu buku yang berhubungan dengan dunia kerja. Tapi waktu aku menghadiri suatu acara persekutuan alumni, ada stan penjualan buku. Dan kakak yang menjaga stan tersebut menawarkanku untuk membeli buku. Saat itu aku hanya berdiri melihat-lihat buku apa saja yang dijual di situ. Banyak juga buku yang dijual. Sebagian sudah kumiliki. Bahkan sudah selesai kubaca. Akupun ditawari untuk membeli satu buku. Alhasil aku berhasil dibujuk membeli satu. Karena pada dasarnya aku memang suka membaca.

Semua isi buku ini menarik. Terutama buat yang sedang bekerja dan mengalami pergumulan, seperti aku. Karena menyinggung pergumulan-pergumulan yang menghambat kita untuk merasa hidup ketika bekerja. Berbagai pergumulan itu adalah kesombongan, keserakahan, kemalasan, nafsu birahi, iri hati, amarah, keresahan, dan kebosanan. Dan membimbing kita bekerja dengan pimpinan Tuhan. Buku ini ditulis dalam perspektif Kristiani.

"Pekerjaan saya membuat saya hampir mati". Itu kalimat pembuka di pengantar buku ini. Kalimat tersebut merupakan penggalan dari percakapan kedua penulis.

"Ketika pekerjaan dilakukan tanpa jiwa, hidup menjadi lumpuh dan mati," kata filsuf eksistensialis Albert Camus.

Kesombongan.
Ini salah satu dari sembilan dosa yang sering dilakukan di tempat kerja. Mudah mengenali kesombongan dalam diri orang lain, tetapi lebih sulit mengenali gejala-gejala ini dalam diri kita sendiri (PS).

Ada dua jenis orang sombong. Si Pemain Tunggal, mengambil semua penghargaan dari semua pencapaiannya.  Dan Si Mana Tahan, yang memancarkan keangkuhan, memperlakukan orang lain dengan meremehkan. Kedua jenis orang sombong ini menganggap diri 'lebih unggul' dari semua orang.

Kesombongan merampas pengenalan diri kita sendiri.

Kebalikan dari kesombongan adalah rendah hati: nilai di mana seseorang mengenali ketidaklayakannya sendiri karena ia benar-benar mengenal dirinya.

Untuk mengatasi kesombongan bisa dengan melakukan: batasi perkataan. Berhentilah bergosip atau berbicara tanpa guna. Menjadi seorang pelayan. Di sini Yesus adalah teladan agung. Praktekkan kejujuran diri yang radikal. Curahkan isi hati kepada sahabat dekat lalu berdoalah bersama meminta pertolongan dan kemurahan Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar