Minggu, 14 Desember 2014

suatu senja

mana mungkin aku bercumbu dengan sepi
untuk membunuh rindu yang telah menumpuk
di dada yang sesak ini.
suatu senja aku tertidur entah jam berapa
ketika terjaga samar kudengar sebuah lagu lawas
dari kamar sebelah
mendadak suasana sepi 
lebih hening dari tidurku.
aku terbawa suasana
seperti melesat ke masa lalu
mengajakku mengingat peristiwa-peristiwa hidup
rasanya semua baru terjadi kemarin.
andai bisa mengintip waktu kemarin.
waktu merangkak seperti bayi
tertatih-tatih namun 
kini ia bukan lagi bayi kecil
ia telah menjadi dewasa.
hari telah senja.
senja adalah perbatasan antara siang dan malamdi sanalah kesadaran dan penyesalan bertemudi sanalah tarikan nafas paling panjangke mana hari-hariku pergi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar