Jumat, 26 Oktober 2018

Sesuatu

"Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku cinta?" Itu adalah sepenggal syair lagu yang dipopulerkan oleh grup Band Dewa feat Agnes Monica beberapa tahun lalu.

Seperti lirik di atas, kita ingin sekali mengetahui atau memiliki 'sesuatu' untuk menjelaskan isi hati kita. Atau saat mengharapkan seseorang berubah dari kebiasaannya, kita berharap memiliki 'sesuatu' untuk mengubahnya.

Seperti tukang memiliki palu untuk menancapkan paku pada kayu, nelayan memiliki jaring untuk menangkap ikan, atau pak polisi memiliki senjata untuk melumpuhkan penjahat. Kita sering berpikir demikian ketika ingin mencapai tujuan hati kita.

Namun, menyangkut karakter seseorang bukanlah perkara yang mudah. Karakter itu sendiri melekat pada diri tiap manusia dan terus terbentuk seiring waktu. Pembentukannya makin menguat bila terus diulang. Sehingga kita pun semakin sulit mengubahnya. Bahkan diri kita sendiri sekali pun kadang terasa sulit berubah.

Guru di sekolah mungkin memahami hal ini. Guru kadang geregetan bila ada murid yang tidak juga paham dengan pelajaran, meskipun sudah dijelaskan berulang kali dengan cara yang berbeda. Guru yang mengalami ini biasanya berharap memiliki 'sesuatu' untuk membuat si murid paham. Namun, tidak bisa. Penelitian di bidang pendidikan pun kadang-kadang tidak memberi solusi.

Orang tua barangkali yang paling sering mengalami 'ingin berbuat sesuatu' demi anaknya. Terlebih bila perilaku si anak tidak seperti yang diharapkan. Orang tua berharap memiliki 'sesuatu' untuk mengubah perilaku anaknya. Tidak jarang banyak orang tua yang putus asa.

Atau, seseorang yang sedang jatuh cinta terhadap lawan jenis. Biasanya seseorang tersebut mengharapkan 'sesuatu' yang ajaib terjadi hingga si gebetan peka. Eaa.

Lebih luas lagi, kita merindukan 'sesuatu' terjadi atas bangsa kita, Indonesia, agar bangsa ini terbebas dari segala permasalahannya saat ini. Apalagi ini sedang memasuki tahun politik. Belum lagi ditambah munculnya kelompok-kelompok tertentu yang gemar merusuh dan hendak memaksakan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Ya, kita berharap 'sesuatu' terjadi.

Lalu apakah 'sesuatu' itu? Sesuatu yang mungkin kita butuhkan? Jawabannya adalah doa.

Doa sering dijadikan pilihan terakhir. Ketika semua alternatif dilakukan dan persoalan belum juga selesai, barulah kita dengan penuh kesungguhan hati berdoa. Kalau doa dijadikan pilihan akhir, itu artinya Tuhan bukan yang utama. Dan memang begitulah yang biasa dilakukan.

Termasuk saat berharap seseorang agar berubah atau mengerti suatu hal, berdoalah baginya. Tidak ada yang sanggup mengubahnya selain Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar