Inilah kisah seorang pemuda
yang tinggal di desa dan jatuh cinta dengan seorang gadis dari desa tetangga.
Cintanya kepada gadis itu sejati, dan ia meminta gadis itu untuk menikah
dengannya. Si gadis, sebaliknya, tidak mencintai pemuda itu dan hanya memanfaatkan
perasaan pemuda tersebut demi keuntungannya sendiri. Ia menjadikannya sebagai
permainan. Ia menuntut banyak hal kepada sang pemuda untuk membuktikan cintanya
kepada dirinya.
Akhirnya, suatu hari, si
gadis kehabisan alasan, ia menuntut hal yang tidak pernah terpikirkan.
"Jika kau sungguh mencintai aku," gadis itu berkata, "aku akan
percaya bahwa cintamu tulus tanpa ada saingan. Untuk membuktikannya, aku
meminta agar kau membunuh ibumu dan membawa jantungnya kepadaku sebagai
kenang-kenangan kemenanganku atas cintamu kepadaku." berminggu-minggu
lamanya pemuda itu tak tahu apa yang harus ia lakukan dan ia sedih pada pilihan
yang harus ia ambil. Tidak sanggup menahan 'kehilangannya' lebih lama lagi dan
ketika melihat ibunya sendirian, dalam keadaan gelap mata ia membunuh ibunya
dan mengeluarkan jantungnya dari tubuhnya. Ia berlari secepat mungkin untuk
mempersembahkan hadiah khusus itu kepada gadis yang paling ia cintai, sementara
ia lari dari rasa bersalah yang menyiksanya. Sewaktu berlari melalui hutan yang
lebat ia tersandung dan jatuh, dan jantung itu lepas dari tangannya. Ia mencoba
bangkit, seperti orang gila mengobrak-abrik semak belukar mencari jantung itu.
Akhirnya, ia menemukannya. Sementara ia membersihkan jantung itu, ia mendengar
suara keluar dari jantung itu berkata, "Nak, apakah kau terluka?... Nak,
apakah kau terluka?"
(Cerita ini diambil dari sebuah buku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar