Apakah Anda pernah mendengar nama-nama berikut: Susan, Sofia, Judith, Garry Kasparov, Tiger Wood, Venus dan Serena Williams, Newton, Einstein, Mozart, dan Beethoven? Mungkin sebagian sudah dan sebagian lagi baru tahu. Siapakah mereka?
Susan, Sofia, dan Judith adalah tiga bersaudara yang merupakan ratu catur dunia. Garry Kasparov adalah pecatur terkuat
dunia yang pernah mengalahkan komputer dengan 256 prosesor-Deep Blue. Tiger Wood, seorang pegolf dunia. Venus dan Serena Williams adalah dua bersaudara pemain tenis dunia. Sir Isaac Newton dan Albert Einstein merupakan dua raksasa
fisika dunia. Mozart dan Beethoven adalah dua genius musik dunia.
Sebelas orang yang saya tuliskan tersebut memiliki bidang yang berbeda; catur,
golf, tenis, musik, dan fisika. Mereka memilik persamaan yaitu sama-sama
terkenal. Itu baru sebagian orang saja. Artinya, sebenarnya masih banyak lagi
orang terkenal di dunia yang genius di bidangnya.
Di
balik nama mereka yang terkenal tersebut sesungguhnya kita bisa menemukan kerja
keras, ketekunan, belajar dengan rajin, berlatih selama bertahun-tahun, dan
minat. Singkatnya, mereka tidak terkenal secara tiba-tiba. Dan juga tidak
menjadi genius di bidangnya secara mendadak. Hal menarik lainnya, bakat mereka
tidak dibawa sejak lahir atau karena keturunan. Melainkan karena latihan yang
terencana/sengaja (deliberate practice).
Sekarang
yang menjadi pertanyaannya, kalau mereka bisa seperti itu, mengapa kita tidak?
Jawabannya saya ambil dari jawaban salah seorang genius musik, Mozart: “Orang-orang melakukan kesalahan besar karena berpikir bahwa keterampilan seni datang kepada saya dengan mudah. Tidak ada
yang menghabiskan waktu dan pikiran untuk mengarang lagu sebanyak yang saya
lakukan.” Jawaban Mozart tersebut jelas bahwa ia menghabiskan banyak waktu dan
pikiran untuk mengarang lagu. Artinya, ia berlatih dengan tekun. Sebenarnya orang
yang kita anggap berbakat sebenarnya adalah mereka yang telah menjalani deliberate practice sejak kecil. Inilah
rahasia para genius: belajar dan berlatih dengan keras dan berulang-ulang.
Semua latihan dilakukan dengan sengaja/terencana, bukan sambilan, apalagi
asal-asalan.
Ada
baiknya kita meniru cara belajar para genius tersebut. Kalau kita tidak bisa mencapai seperti pencapaian mereka, setidaknya kita bisa meningkatkan diri melebihi kondisi kita saat ini.
Caranya: belajar dan berlatih dengan keras. Mengulang apa yang sudah dipelajari
berkali-kali sampai benar-benar menguasainya. Syaratnya adalah rajin, tekun,
dan disiplin. Sikap yang dihindari adalah ketidaksabaran untuk melangkah ke
pelajaran berikutnya padahal belum menguasai pelajaran sebelumnya.
Sumber:
It Pin Arifin, Ketika Mozart Kecil Memainkan Jemarinya, Jakarta: Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar