tas berat di punggung, bertindak layaknya orang dewasa,
les ini-itu sepulang sekolah, tapi pertemuan dalam keluarga terabaikan?
apa yang kaulakukan pada anakmu, hai orang tua:
menambah kegelisahan dalam hatinya
akibat tak mampu penuhi inginmu agar dia jadi anak berprestasi,
akibat tak mampu penuhi inginmu agar dia jadi anak berprestasi,
akibat ujian sekolah yang semakin meningkat lalu memarahinya saat nilainya rendah,
akibat kurangnya komunikasi dalam keluarga?
apa yang kau lakukan pada anakmu, hai orang tua:
mencium keningnya lalu berangkat kerja sebelum ia bangun pagi,
menitipkan uang jajan yang besar agar ia tak kelaparan di sekolah,
melihatnya tidur tenang saat kau pulang kerja lalu hatimu damai?
apa yang kaulakukan pada anakmu, hai orang tua?
...
Anak memiliki cara pandang sendiri untuk melihat dunia yaitu dunia anak-anak, bukan seperti dunia yang dilihat oleh orang dewasa. Memaksa anak berlaku seperti orang dewasa -dengan alasan agar mereka terlihat lebih unggul dari anak yang lain- hanya membuat mereka menjadi anak yang dewasa-cilik. Ini tidak baik untuk pertumbuhan jiwa mereka. Biarkan anak-anak tetap menjadi anak-anak karena pada waktunya mereka akan tumbuh menjadi dewasa. Bahkan kita orang dewasalah -yang telah kehilangan kekanak-kanakan- yang barangkali perlu 'menjadi anak-anak'. Sebab dunia anak-anak masih dihiasi ketulusan, kejujuran, dan mimpi-mimpi serta hal indah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar